Pengertian dan Manfaat Manajemen Kinerja

Performance Management. Kata Performance di sini sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja tetapi juga termasuk bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang berhubungan kuat dengan tujuan stratejis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi, begitu kata Amstrong & Baron, (1998). Selain istilah performance management, kadang-kadang beberapa perusahaan menggunakan istilah Managing Employee Performance yang isingkat MEP.
Pengertian/ Definisi Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja menurut Costello (1994) adalah dasar dan kekuatan pendorong yang berada di belakang semua keputusan organisasi, usaha kerja, dan alokasi sumber daya. Manajemen kinerja didefinisikan oleh Bacal (1999) sebagai proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan atasan langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Schwarz (1999) mendefinisikan manajemen kinerja sebagai gaya manajemen yang dasarnya adalah komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan yang menyangkut pencapaian tujuan, memberikan umpan balik dari manajer kepada karyawan dan sebaliknya dari karyawan kepada manajer, demikian pula dengan penilaian kinerja. Menurut Amstrong (2004), manajemen kinerja adalah pendekatan stratejis dan terpadu untuk menyampaikan sukses berkelanjutan pada organisasi dengan memperbaiki kinerja karyawan yang bekerja di dalamnya dan dengan mengembangkn kemampuan tim dan kontributor individu.

Ruky (2006) mengumpulkan beberapa definisi manajemen kinerja. Beberapa definisi manajemen kinerja yang berhasil dikumpulkannya antara lain.
  1. Manajemen kinerja adalah usaha atau kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan.
  2. Manajemen kinerja adalah seluruh kegiatan yang dilakukan dalam sebuah proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan atau pengarahan, dan pengevaluasian hasilnya.
  3. Manajemen kinerja adalah program yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran yaitu kinerja dalam bentuk apa dan yang seperti bagaimana yang ingin dicapai.
Dari kumpulan definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja individu, kelompok, dan organisasi yang digerakkan oleh manajer bersinerji dengan individu dan kelompok di dalam organisasi.

Manfaat Manajemen Kinerja
Manfaat manajemen kinerja kata Wibowo (2010) meliputi manfaat tidak hanya bagi organisasi, atau manajer, tetapi juga memiliki manfaat bagi setiap individu anggota organisasi. Manfaat manajemen kinerja bagi organisasi  antara lain adalah untuk: (1) menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim (kelompok) dan individu, (2) memperbaii kinerja, (3) memotivasi karyawan, (4) meningkatkan komitmen, (5) mendukung nilai-nilai inti, (6) memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan, (7) meningkatkan keterampilan, (8) mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, (9) mengusahakan basisi perencanaan karir, (10) membantu menahan karyawan untuk minta pindah atau minta berhenti, (11) mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan, dan (12) mendukung program perubahan budaya.

Sedang manfaat manajemen kinerja bagi manajer antara lain adalah untuk: (1) mengusahakan klarifikasi kinerja dan harapan perilaku, (2) menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas, (3) memperbaiki kinerja tim dan individu, (4) mengusahakan penghargaan nonfinansial bagi staf, (5) mengusahakan dasar untuk membantu karyawan yang kinerjanya rendah, (6) mengembangkan individu, mendukung kepemimpinan, (7) memotivasi dan mengembangkan tim, dan (8) mengusahakan kerangka kerja untuk meninjau kembali kinerja dan tingkat kompetensi.

Sementara, manfaat manajemen kinerja bagi individu  antara lain adalah untuk: (1) memperjelas peran dan tujuan, (2) mendorong dan mendukung untuk tampil lebih baik, (3) membantu mengembangkan kemampuan dan kinerja, (4) peluang menggunakan waktu secara berkualitas, (5) dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja, dan (6) memformulasikan tujuan dan rencana perbaikan cara bekerja dikelola dan dijalankan.
Hari ini telah dibaca  kali

Postingan Populer

Postingan Lain Yang Perlu Dibaca

Dimensi Kualitas Produk Jasa